![]() |
ilustrasi |
HARIAN BANGSA
Untuk ikut sebagai Jamaah Tabligh diperlukan loyalitas yang sangat tinggi. Loyalitas tersebut, bukan kepada Jamaah Tablgh sendiri melainkan Loyalitas kepada agama Islam. Jamaah Tabligh merasa Islam sebagai agama yang harus disebarkan agar manusia ini memperleh ketengangn. "Barang siapa yang mau membela agama Alloh, maka Alloh akan membelannya dengan jalan tidak menelantarkan apasaja yang ditinggalkan untuk berjuang di jalan Alloh tersebut", kata Kiai Muhammad Minhaj, saat memberikan pengajian kepada berapa Jamaah Tabligh di lingkungan Pondok Pesantren Midanut ta'lim, Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto seraya mengatakan ribuan hingga jutaan keluarga Jamaah Tabligh di dunia ini tidak ada yang merasa ditelantarkan. Bahkan, mereka mengaku lebih damai dengan suami Jamaah Tabligh. Selain loyalitas pribadi juga loyalitas keluarga agar mengerti bahwa Jamaah Tabligh ini sedang memperjuangkan agama Alloh.
Kerja Jamaah Tabligh dalam berdakwah ini disebut sebagai kerja agama. Jadi, tidak ada yang membiayai kecuali masing-masing jamaah. Jamaah ini juga tidak ingin ada lembaga Fanding untuk menjadi donatur. Menurutnya, dengan biaya dari sendiri, menjadikan jamaah ini semakin kuat dan tidak bisa dipengaruhi. Saking kuatnya Jamaah Tabligh, tak jarang isu-isu memecah belah banyak dihembuskan. Mulai dari Jamaah Tabligh sebagai aliran sesat, Islam garis keras bahkan Isu Jamaah Tabligh bagian dari teroris. "Namun semua isu-isu tersebut tidak benar, jika tidak percaya boleh dibuktikan," kata kiai Mad
Biaya sendiri ini termasuk dalam berkhuruj ke luar negeri. Mulai dari keperluan dokumen hingga konsumsi semuanya biaya sendiri. Meski telah mengorbankan harta benda, waktu dan tenaga, namun Jamaah Tabligh tetap terlihat semangat untuk menjaga agama Islam dari kerusakan-kerusakan. Untuk mencukupi kebutuha biaya ini jamaah tab;igh ini juga bekerja. Rata-rata mereka disarankan untuk berwiraswasta. Akan tetapi Jamaah Tabligh tidak melarang jamaahnya untuk mengikatkan diri pada sebuah instansi. Namun jika terikat pada sebuah instansi maka akan terhalang pula dalam berdakwah.
Bagi mereka yang kebetulan terikat oleh waktu kerja pada instansi, bisa mengikuti program khuruj 3 hari dalam sebulan. Misalnya, mereka berangkat Jum'at sore selepas kerja hingga Senin pagi tanpa balik ke rumah langsung menuju ke tempat kerjanya. Sehingga, dengan cara seperti ini, mereka tidak melupakan kerjanya. Pentingnya ber-khuruj, kata kiai Mad karena terdapat sebuah hadist yang berbunyi, apabila ummatku di akhir zaman mengorbankan 1/10 waktunya di jalan Allah, akan diselamatkan. "jika dikalkulasi maka dlam satu hari harus menyisakan 2,5 jam untuk berdakwah," terangnya.
Sementara itu, Ahmad Munfarid, warga Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, dia ikut jamaah tabligh sejak tahun 2003 lalu. Kendati masih baru, namun Islam seperti ini adalah islam yang sebenarnya. Didalamnya tidak pernah dibahas perbedaan yang menyangkut agama. Hanya berjuang demi mempertahankan kebenaran agama islam. Meski Farid yang bekerja sebagai penjual daging di pasar namun tetap bisa mengikuti Khuruj. "Saya bisanya mengikuti Khuruj 3 hari dalam sebulan, bahkan juga selama selama satu bulan" akunya seranya mengatakan dalam berkhuruj itu masih belum pernah keluar negeri.
Agar ibadahnya berjalan dengan baik dan tanpa hambatan. Dia menanamkan kepada keluarganya tentang pentingnya berjuang di jalan Alloh. Menurutnya, siapapun yang menolong agama Alloh maka Alloh akan menolongnya. Buktinya, keluarganya tidak merasa ditelantarkan dan kebutuhan keluarga selalu tercukupi meski harus ditinggal keluar rumah selama satu bulan itu.
COMMENTS