Ternyata Ada Kejujuran Di Mental Penjudi
Menggali mutiara di tengah kubangan lumpur. Ternyata ada kejujuran meski hanya sedikit dari kalangan penjudi. Seperti diketahui, seorang penjudi, antara bandar, pengepul, hingga konsumen tidak pernah terikat kontrak maupun perjanjian. Namun mereka tetap konsisten. Katakan, konsumen tembus nomer togelnya, sang bandar tetap konsisten membayar sesuai dengan apa yang ditaruhkannya. Di perjudian ini tidak ada tanda tangan diatas materei, tidak ada perjanjian dikedua belah pihak. Sayangnya ini hanya mental penjudi.
Coba mental konsisten ini diterapkan di sendi kehidupan, dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan. Tentunya, kita akan rindu berita-berita Korupsi, Penggelapan Uang Rakyat. Kerena Bangsa ini menjadi bangsa yang konsisten, sehingga berita-berita itu tidak lagi terdengar lagi. Tapi kapan? "Juk.. tetanggaku habis ketiban durian alias dapat rejeki nomplok," kata Mat Sarip di warung kopinya. "Dapet rejeki apa cak?," Mat Juki menyahuti. "Itu lhoo.. nomer togel yang di pasang ternyata tembus, lumayan banyak sih.. wong empat angka," kata Mat Sarip terheran-heran.
"Kalo empat angka kira-kira dapat duit berapa yaa?," tanya Mat Juki penuh penasaran, maklum meski pengguran, bujang lapuk ini tidak pernah berurusan dengan judi Toto Gelap (Togel). "Ya lumayan Juk, katanya sih dapatnya sekitar Rp 15 Juta gitu," terang Mat Sarip. "Trus sama bandarnya, dibayar?," tanya Mat Juki, penasaran. "Lha Iya laahh... wong tetanggaku langung beli sepeda motor baru," kata Mat Sarip. "Itulah.. hebatnya mental penjudi, yakni ada konsisten dan saling percaya antara Konsumen dengan sang Bandar," kata Mat Juki. "Sayang yaa.. ini penjudi, coba rasa saling percaya ini tertanam di masyarakat indonesia, pasti rakyat ini akan lebih makmur Juk," kata Mat Sarip (Guk Vin)
COMMENTS