Hotel Prodeo Ternyata Ada Dan Bukan Hanya Kiasan
Fasilitas mewah yang di dapat Alrtalyta Suryani (Ayin), Terpidana kasus Suap Rp 6 Milliar terhadap Jaksa Urip, di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu Jakarta Timur membuat publik tersentak kaget. Selama ini ungkapan menginap di Hotel Prodeo ternyata benar-benar terbukti. Padahal, ungkapan itu selama ini dikira hanya kiasan belaka. Dalam tahanan Ayin menikmati fasilitas yang setara dengan hotel bintang lima. Selain menempati ruangan seluas 8x8 meter, Ayin juga menikmati fasilitas berupa Kasu Busa, Ruangan ber-AC, TV Plasma, Peralatan Fitnes sederhana, meja kerja serta kamar mandi lengkap dengan closset duduk dan pancuran air hangat.
"ck...ck...ck... heemm... gimana ini," kata Mat Sarip, Penjual kopi, ketika membaca koran kadaluarsa. Selembar koran HARIAN BANGSA ini, menulis berita yang mengejutkan tentang mewahnya fasilitas yang didapat Ayin saat di tahanan. "Kalau mendapat fasilitas seperti itu, siapapun pasti krasan jika ditahan seumur hidup," lontar Mat Sarip dihadapan Mat Juki, pelanggan setianya itu.
"Ada apa cak? kok gundah gitu," kata Mat Juki sambil menunggu kopi pahit buatan Mat Sarip. "Ini lho (Sambil menunjukkan koran bekas) kok enak bangets Ayin, ditahan tapi fasilitasnya seperti di hotel," kata Mat Sarip. "Oooo.. itu tho.. kalau itu sih gak kaget cak, mungkin di Indonesia ini banyak yang kayak gitu, apesnya Rutan Pondok Bambu saja yang ketahuan ketika ada sidak dari Satgas Pemberantasan Hukum," kata Mat Juki sambil menyalakan rokok ketengan itu.
"Waktu saya sekolah dulu, katanya warga negara memiliki kedudukan sama di mata hukum, tapi kok ayin dapat fasilitas semewah itu, lantas siapa yang disebut melanggar Undang-undang," ujar Mat Sarip. "Lebih parah lagi tak hanya Ayin saja yang mendapat fasilitas itu, tahanan narkoba seperti Aling, Ines, Erry serta Darmawati Dareho juga mendapatkannya Juk," tambah Mat Sarip.
"Wes..Wes.. benar-benar kacau negri ini, kalau dilihat seperti itu, kita rakyat kecil hanya bisa dongkol dan kecewa, lantas kekecewaan ini ditujukan kepada siapa, semua kok sama saja, ternyata yang perlu perbaikan adalah mental," kata Mat Juki dengan nada keras dan kecewa. "Maksudmu Gimana Juk? kok malah mental," kata Mat Sarip penuh tanya. "Ya jelas dong! percuma jika pemerintah mengeluarkan anggaran untuk pembangunan, tapi ternyata mental para pelaku kebijakan bobrok," Mat Juki beralasan. "Contohnya, ya.. kasus Ayin ini, pemerintah mengkampanyekan memberantas Mafia Hukum, tapi yang terjadi malah elemen yang ada tidak mengindahkan instruksi itu, saya yakin, fasilitas mewah yang didapat oleh Ayin pasti melibatkan beberapa oknum pejabat, nahhh.. kalau sudah gini, apanya yang rusak, kalau bukan mental," terang Mat Juki berapi-api. "iya..ya juk, bener juga, wes embuh juk, pusing aku liat negara ini. Dan lebih pusing jika kamu ngopinya ngutang terusss," kata Mat Sarip sambil menyindir.
"Iya..ya.. cak, abis ini tak bayar nunggu Mat Jupri, katanya mau ngasih komisi hasil makelaran mobil kemarin," kata Mat Juki tak mau kalah dan kebetulan Mat Jupri datang dengan sepeda clasicnya, Yamaha Tahun 1975 itu. (Guk Vin)
COMMENTS