Pengaruh Penggunaan Media online Twitter,facebook,blogger,youtube dan aneka jejaring sosial dalam Kampanye Pemilihan umum ABSTRAKSI “We cannot not communicate ”, berangkat dari aksioma komunikasi ini , teknologi yang menjadi media dalam komunikasi terus berkembang dari hari ke hari. Perkembangan teknologi dalam komunikasi ini sendiri juga membawa pengaruh dalam kehidupan manusia baik dalam hal ekonomi, sosial , budaya dan juga politik. Bidang politik cukup banyak terpengaruh oleh teknologi komunikasi sendiri.
Komunikasi sangat penting dan diperlukan dalam politik dan merupakan salah satu bagian dari kegiatan politik sendiri. Kampanye politik sendiri juga sering mempergunakan media komunikasi di dalamnya. Media online jejaring sosial sebagai salah satu produk teknologi komunikasi cukup banyak dipergunakan dalam kampanye pemilu Konsep McLuhan yang menyatakan bahwa teknologi adalah media menjadi konsep dasar yang menjadi landasan dalam analisis kasus ini. Dari konsep McLuhan ini turun ke dalam beberapa teori seyang memiliki kaitan dan juga dapat menjadi pisau analisis dalam berbagai kasus yang ada dalam bidang politik.
Hasil diskusi dan kesimpulan adalah bahwa teknologi komunikasi yang selalu berkembang menyebabkan pengaruh pada bidang politik melalui kegiatan kampanye yang kini dikembangakan melalui media baru dan dapat terlihat adanya technological deternism yang ada di tengah masyarakat sebab banyaknya orang yang begitu ketergantungan dengan fungsi teknologi sehingga kehidupan sangat dikuasai oleh teknologi. Sebagai makhluk sosial, manusia tak akan pernah bisa hidup sendiri dan hal ini juga membenarkan salah satu aksimoma dari komunikasi bahwa “we cannot not communicate” (Ruben, 2006).
Benar sekali bahwa manusia tak bisa untuk tidak berkomunikasi. Komunikasi ini baik komunikasi secara verbal maupun non verbal. Komunikasi sendiri merupakan sebuah proses menyampaian pesa dari sender kepada receiver melalui media. Berangkat dari aksioma yang satu ini, teknologi pun berkembang dengan begitu cepat tanpa kita sadari sepenuhnya. Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang dengan cukup pesat dan rmenimbulkan bermunculannya begitu banyak media baru yang memberikan dampak pada kehidupan sosial masyarakat, “…New media technologies impact our life culture by offering new lifestyles, creating new jobs and eliminating others, demanding regulations and presenting unique new social issues … ”(Straubhaar, 2012)
Hal yang tak patut untuk di lupakan yang menjadai dasar adalah adalah bahwa “:The language, acronyms, and discussions in communications technology (CT) are based on fundamental ideas that can be considered systems. Understanding these fundamental systems allows knowledge of various information technologies to be added, brick by brick, to build on understanding current and developing technologies. One of the primary systems in CT is signaling.” (Jones, 2009) Dari pengertian penting dan juga fundamental itulah sosial media lahir. Seperti Facebook, MySpace, Linked In atau pun Twitter dengan hampir jutaan masyarakat dunia telah bergabung menjadi satu dalam berbagai banyaknya jenis dari sosial media set. Setiap jenis social media seperti Facebook, MySpace dan lain sebagainya memiliki masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya . (Grant, 2010) Dengan begitu banyaknya jenis dan pengguna di setiap sosial media yang kini berkembang membuat banyak pula yang dampak dan dengan secara senggaja memanfaatkan sosial media untuk dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai hampir dalam segala aspek kehidupan. (Mirabito, 2004) Salah satu bidang yang cukup banyak sangat bergantung dengan teknologi komunikasi adalah bidang politik. Karena di dalam bidang politik ini komunikasi politik sangat penting dalam politik. Salah satu bentuk kegiatan politik yang diketahui banyak masyarakat luas adalah kampanye politik.
Dalam hal ini kampanye sendiri sudah terbagi dalam beberapa kategori seperti kampanye legistatif , kampanye capres dan juga kampanye dalam pemilu kepala daerah dll. Yang juga sangat menarik untuk diamati adalah pergeseran bentuk kampanye politik yang dilakukanoleh para calon dalam kampanye. Kita tahu sebelum berkembanganya teknologi komunikasi masih sangat banyak di jumpai bagaimana cara kampanye dengan memasang umbul-umbul besar, spanduk – spanduk seseluruh badan jalan, berbagai poster juga baliho memenuhi seluruh sudut kota yang sebenarnya cukup begitu banyak memiliki dampak baik positif dan negative di dalamnya. Sekarang, seiring berjalannya waktu, dan perkembangan tekonologi komunikasi yang juga begitu pesat, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang munculnya media-media baru menjadikan terjadinya pergeseran dalam kampanye tersebut. Banyak yang menggunakan media baru dalam kampanye untuk menarik masa sebanyak-banyaknya dan untuk memilih dalam pemilu.
Dalam waktu dekat ini, Indonesia akan merayakan salah satu pesta demokrasi terbasar untuk Pemilu 2014 yang baru untuk masa jabatan selanjutnya. Dari beberapa peserta pemilu telah mulai melakukan cara untuk menarik perhatian massa dan memlihi pada pemilu. Berbagai cara mulai dari cara-cara lama seperti penggunaan baliho, menyebarkan berbagai poster juga umbul-umbul. Muncul diberbagai acara televisi dengan berbagai pencitraan yang ada juga dilakukan oleh seluruh pasangan cagub cawagub. Beberapa tim sukses peserta pemilu pun juga memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk menarik perhatian massa. Hampir semua sosial media yang ada juga dimanfaatkan salah satunya adalah forum jejaring sosial dan media online.
Sosial media telah sangat banyak mempengaruhi kehidupan manusia. (Liu, 2007) termasuk di bidang politik yang juga terpengaruh dengan keberadaan sosial media. Dalam bidang politik sendiri yang di dalamnya juga terdapat komunikasi politik yang membuat masyarakat untuk dapat terpengaruh memilih calon untuk mendapatkan sebuah kekuasaan. Berawal dari konsep dasar dari McLuhan bahwa media adalah teknologi (McLuhan, 1964) dan teknologi adalah perpancangan dari tangan manusia. Banyak manfaat yang diberikan oleh penggunaan teknologi.
Namun sering kali kita terjebak bahwa teknologi hanya sebuah alat elektronik yang sangat canggih. Menurut (McLuhan, 1964), semua media untuk sarana menyampaikan pesan dari sender kepada receiver merupakan tknologi yang menjdai perpanjangan tangan manusia. Tak hanya itu saja, teori difusi inovasi juga menjai salah satu landasan teori dalam pembahasan yang akan dilakukan pada bab sebelumnya.
Dalam teori ini, disebutkan bahwa :“ Diffusion is the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system. It is a special type of communication, in that the messages are. concerned with new ideas. Communication is a process in which participants create and share information with one another in order to reach a mutual understanding. This definition implies that communication is a process of convergence (or divergence) as two or more individuals exchange information in order to move toward each other(or apart) in the meanings that they ascribe to certain events. We thinkof communication as a two-way process of convergence, rather thanas a one-way, linear act in which one individual seeks to transfer a message to another ” (Rogers, 2005)
Konsep teori lainnya adalah Teori Matematika Komunikasi (Shannon, 1957). Teori yang dikemukakan oleh Shanon dan Weaver ini menjelaskan tentang bagaimana teori Informasi yang melihat adanya redundancy pada pesan, keterbatasan dalam akurasi transmisi (channel capacity), dan keterbatasan jumlah informasi dalam channel (throughput) “The fundamental problem of communication is that of reproducing at one point either exactly or approximately a message selected at another point. Frequently the messages have meaning; that is they refer to or are correlated according to some system with certain physical or conceptual entities. These semantic aspects of communication are irrelevant to the engineering problem. The significant aspect is that the actual message is one selected from a set of possible messages. The system must be designed to operate for each possible selection, not just the one which will actually be chosen since this is unknown at the time of design.” (Shannon, 1957)
Konsep ini pun dapat menjadi pisau analasis dalam pembahasan mengenai penggunaan media online dalam kampanye. Selain teori - teori masih ada juga berbagai deskripsi dari sosial networking sites dan juga twiier sendiri menurut (Grant, 2010). Tak hanya itu, social networking dan pemilihan umum ini juga menunjukkan sebuah tanda – tanda dari techonologv determinism yang merupakan gejala atau pun tanda dimana masyarakat telah dipengaruhi oleh teknologi dalam berbagai aspek kehidupan salah satunya adalah di bidang politik .
Teknologi telah mengalami sebuah perubahan dan inovasi untuk menyesuaiakan dengan kebutuhan masyarakat yang ada. Inovasi ini berasal dari berbagai factor dan pihak yang nantinya teknologi ini juga bisa menjadi perpanjangan tangan manusia dan membantu memenuhi dan menyelesaikan masalah manusia. (Sawyer, 2001) Salah satu produk dari media baru yang banyak berkembang sekarang ini adalah media sosial. Sosial Media sebagai salah satu media baru benar-benabar dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat.
Definisi dari sosial media adalah sebagai berikut “… social network sites as web-based services that allow individuals to (1) construct a public or semi-public profile within a bounded system, (2) articulate a list of other users with whom they share a connection, (3) view and traverse their list of connections and those made by others within the system. The nature and nomenclature of these connections may vary from site to site …”(boyd, 2007)
Beberapa saran yang dapat diberikan dalam penggunaan media komunikasi dalam hal ini sebagai sosial network sites adalah 1. Admin dari setiap account tiap calon memiliki pemahaman mengenai teknologi komunikasi jadi tidak akan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan ataupun juga humen eror karena admin dari account tersebut masih pada tataran user bukan expert. 2. Memilih jam-jam yang tepat untuk mempost isu, seperti coffee break time, jam makan siang bukan pada saat jam kerja atau pun jam pulang kantor , untuk nmeningkatkan awareness para followers untuk membaca isi dari postingan. 3. Dalam informasi yang disebarkan melalui twitter merupakan hal – hal yang bersifat fakta, persuasive bukan hanya kata – kata ‘rayuan gombal’ agar para followers memilih. 4. Memperhatikan kembali efisiensi dan intensitas postingan agar followers tidak menganggap hal tersebut sebgai sesuatu hal yang mengganggu atau spam dan pada akhirnya tujuan dari kampanye tidak tercapai. DAFTAR PUSTAKA boyd, d. m. (2007). Social network sites: Definition, history, and scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 11. Byrne, D. N. (2007). Public discourse, community concerns, and civic engagement: Exploring black social networking traditions on BlackPlanet.com. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 16. Grant, A. E. (2010). .Communication Technology Update and Fundamental. Boston: Focal Press . Johnson, T. J. (2007). Every blog has its day: Politically-interested Internet users' perceptions of blog credibility. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 6. Jones, S. K. (2009). Introduction to Communication Technologies: A Guide for Non-Engineers. Boca Raton, FL: CRC Press. Krug, G. (2005). Communication Technology and Cultural Change. London: Sage Publication. Lange, P. G. (2007). Publicly private and privately public: Social networking on YouTube. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 18. Liu, H. (2007). Social network profiles as taste performances. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 13. McLuhan, M. (1964). Understanding Media: The Extensions of Man. New York: McGraw-Hill. Mirabito, M. &. (2004). New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition,. UK: Focal Press. Pacey, A. (. (2000). The Culture of Technology. Cambrige: The MIT Press. Rogers, E. M. (2005). The Diffusion of Innovation. New York: Free Press. Ruben, B. D. (2006). Communication and Human Behavior. New York: Pearson. Sawyer, S. C. (2001). Using Information Technology. New York: McGraw-Hill Company. Shannon, C. E. (1957). The Mathematical Theory of Communication. Monograph B-1598. Straubhaar, J. L. (2012). Media Now: Understanding Media, Culture and Technology. 7th edition, Belmont: CA:Wadsworth. Watts, S. A. (2007). Evaluative feedback: Perspectives on media effects. . Journal of Computer-Mediated Communication,, 12(2) (Edisi Copas)
Komunikasi sangat penting dan diperlukan dalam politik dan merupakan salah satu bagian dari kegiatan politik sendiri. Kampanye politik sendiri juga sering mempergunakan media komunikasi di dalamnya. Media online jejaring sosial sebagai salah satu produk teknologi komunikasi cukup banyak dipergunakan dalam kampanye pemilu Konsep McLuhan yang menyatakan bahwa teknologi adalah media menjadi konsep dasar yang menjadi landasan dalam analisis kasus ini. Dari konsep McLuhan ini turun ke dalam beberapa teori seyang memiliki kaitan dan juga dapat menjadi pisau analisis dalam berbagai kasus yang ada dalam bidang politik.
Hasil diskusi dan kesimpulan adalah bahwa teknologi komunikasi yang selalu berkembang menyebabkan pengaruh pada bidang politik melalui kegiatan kampanye yang kini dikembangakan melalui media baru dan dapat terlihat adanya technological deternism yang ada di tengah masyarakat sebab banyaknya orang yang begitu ketergantungan dengan fungsi teknologi sehingga kehidupan sangat dikuasai oleh teknologi. Sebagai makhluk sosial, manusia tak akan pernah bisa hidup sendiri dan hal ini juga membenarkan salah satu aksimoma dari komunikasi bahwa “we cannot not communicate” (Ruben, 2006).
Benar sekali bahwa manusia tak bisa untuk tidak berkomunikasi. Komunikasi ini baik komunikasi secara verbal maupun non verbal. Komunikasi sendiri merupakan sebuah proses menyampaian pesa dari sender kepada receiver melalui media. Berangkat dari aksioma yang satu ini, teknologi pun berkembang dengan begitu cepat tanpa kita sadari sepenuhnya. Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang dengan cukup pesat dan rmenimbulkan bermunculannya begitu banyak media baru yang memberikan dampak pada kehidupan sosial masyarakat, “…New media technologies impact our life culture by offering new lifestyles, creating new jobs and eliminating others, demanding regulations and presenting unique new social issues … ”(Straubhaar, 2012)
Hal yang tak patut untuk di lupakan yang menjadai dasar adalah adalah bahwa “:The language, acronyms, and discussions in communications technology (CT) are based on fundamental ideas that can be considered systems. Understanding these fundamental systems allows knowledge of various information technologies to be added, brick by brick, to build on understanding current and developing technologies. One of the primary systems in CT is signaling.” (Jones, 2009) Dari pengertian penting dan juga fundamental itulah sosial media lahir. Seperti Facebook, MySpace, Linked In atau pun Twitter dengan hampir jutaan masyarakat dunia telah bergabung menjadi satu dalam berbagai banyaknya jenis dari sosial media set. Setiap jenis social media seperti Facebook, MySpace dan lain sebagainya memiliki masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya . (Grant, 2010) Dengan begitu banyaknya jenis dan pengguna di setiap sosial media yang kini berkembang membuat banyak pula yang dampak dan dengan secara senggaja memanfaatkan sosial media untuk dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai hampir dalam segala aspek kehidupan. (Mirabito, 2004) Salah satu bidang yang cukup banyak sangat bergantung dengan teknologi komunikasi adalah bidang politik. Karena di dalam bidang politik ini komunikasi politik sangat penting dalam politik. Salah satu bentuk kegiatan politik yang diketahui banyak masyarakat luas adalah kampanye politik.
Dalam hal ini kampanye sendiri sudah terbagi dalam beberapa kategori seperti kampanye legistatif , kampanye capres dan juga kampanye dalam pemilu kepala daerah dll. Yang juga sangat menarik untuk diamati adalah pergeseran bentuk kampanye politik yang dilakukanoleh para calon dalam kampanye. Kita tahu sebelum berkembanganya teknologi komunikasi masih sangat banyak di jumpai bagaimana cara kampanye dengan memasang umbul-umbul besar, spanduk – spanduk seseluruh badan jalan, berbagai poster juga baliho memenuhi seluruh sudut kota yang sebenarnya cukup begitu banyak memiliki dampak baik positif dan negative di dalamnya. Sekarang, seiring berjalannya waktu, dan perkembangan tekonologi komunikasi yang juga begitu pesat, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang munculnya media-media baru menjadikan terjadinya pergeseran dalam kampanye tersebut. Banyak yang menggunakan media baru dalam kampanye untuk menarik masa sebanyak-banyaknya dan untuk memilih dalam pemilu.
Dalam waktu dekat ini, Indonesia akan merayakan salah satu pesta demokrasi terbasar untuk Pemilu 2014 yang baru untuk masa jabatan selanjutnya. Dari beberapa peserta pemilu telah mulai melakukan cara untuk menarik perhatian massa dan memlihi pada pemilu. Berbagai cara mulai dari cara-cara lama seperti penggunaan baliho, menyebarkan berbagai poster juga umbul-umbul. Muncul diberbagai acara televisi dengan berbagai pencitraan yang ada juga dilakukan oleh seluruh pasangan cagub cawagub. Beberapa tim sukses peserta pemilu pun juga memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk menarik perhatian massa. Hampir semua sosial media yang ada juga dimanfaatkan salah satunya adalah forum jejaring sosial dan media online.
Sosial media telah sangat banyak mempengaruhi kehidupan manusia. (Liu, 2007) termasuk di bidang politik yang juga terpengaruh dengan keberadaan sosial media. Dalam bidang politik sendiri yang di dalamnya juga terdapat komunikasi politik yang membuat masyarakat untuk dapat terpengaruh memilih calon untuk mendapatkan sebuah kekuasaan. Berawal dari konsep dasar dari McLuhan bahwa media adalah teknologi (McLuhan, 1964) dan teknologi adalah perpancangan dari tangan manusia. Banyak manfaat yang diberikan oleh penggunaan teknologi.
Namun sering kali kita terjebak bahwa teknologi hanya sebuah alat elektronik yang sangat canggih. Menurut (McLuhan, 1964), semua media untuk sarana menyampaikan pesan dari sender kepada receiver merupakan tknologi yang menjdai perpanjangan tangan manusia. Tak hanya itu saja, teori difusi inovasi juga menjai salah satu landasan teori dalam pembahasan yang akan dilakukan pada bab sebelumnya.
Dalam teori ini, disebutkan bahwa :“ Diffusion is the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system. It is a special type of communication, in that the messages are. concerned with new ideas. Communication is a process in which participants create and share information with one another in order to reach a mutual understanding. This definition implies that communication is a process of convergence (or divergence) as two or more individuals exchange information in order to move toward each other(or apart) in the meanings that they ascribe to certain events. We thinkof communication as a two-way process of convergence, rather thanas a one-way, linear act in which one individual seeks to transfer a message to another ” (Rogers, 2005)
Konsep teori lainnya adalah Teori Matematika Komunikasi (Shannon, 1957). Teori yang dikemukakan oleh Shanon dan Weaver ini menjelaskan tentang bagaimana teori Informasi yang melihat adanya redundancy pada pesan, keterbatasan dalam akurasi transmisi (channel capacity), dan keterbatasan jumlah informasi dalam channel (throughput) “The fundamental problem of communication is that of reproducing at one point either exactly or approximately a message selected at another point. Frequently the messages have meaning; that is they refer to or are correlated according to some system with certain physical or conceptual entities. These semantic aspects of communication are irrelevant to the engineering problem. The significant aspect is that the actual message is one selected from a set of possible messages. The system must be designed to operate for each possible selection, not just the one which will actually be chosen since this is unknown at the time of design.” (Shannon, 1957)
Konsep ini pun dapat menjadi pisau analasis dalam pembahasan mengenai penggunaan media online dalam kampanye. Selain teori - teori masih ada juga berbagai deskripsi dari sosial networking sites dan juga twiier sendiri menurut (Grant, 2010). Tak hanya itu, social networking dan pemilihan umum ini juga menunjukkan sebuah tanda – tanda dari techonologv determinism yang merupakan gejala atau pun tanda dimana masyarakat telah dipengaruhi oleh teknologi dalam berbagai aspek kehidupan salah satunya adalah di bidang politik .
Teknologi telah mengalami sebuah perubahan dan inovasi untuk menyesuaiakan dengan kebutuhan masyarakat yang ada. Inovasi ini berasal dari berbagai factor dan pihak yang nantinya teknologi ini juga bisa menjadi perpanjangan tangan manusia dan membantu memenuhi dan menyelesaikan masalah manusia. (Sawyer, 2001) Salah satu produk dari media baru yang banyak berkembang sekarang ini adalah media sosial. Sosial Media sebagai salah satu media baru benar-benabar dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat.
Definisi dari sosial media adalah sebagai berikut “… social network sites as web-based services that allow individuals to (1) construct a public or semi-public profile within a bounded system, (2) articulate a list of other users with whom they share a connection, (3) view and traverse their list of connections and those made by others within the system. The nature and nomenclature of these connections may vary from site to site …”(boyd, 2007)
Beberapa saran yang dapat diberikan dalam penggunaan media komunikasi dalam hal ini sebagai sosial network sites adalah 1. Admin dari setiap account tiap calon memiliki pemahaman mengenai teknologi komunikasi jadi tidak akan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan ataupun juga humen eror karena admin dari account tersebut masih pada tataran user bukan expert. 2. Memilih jam-jam yang tepat untuk mempost isu, seperti coffee break time, jam makan siang bukan pada saat jam kerja atau pun jam pulang kantor , untuk nmeningkatkan awareness para followers untuk membaca isi dari postingan. 3. Dalam informasi yang disebarkan melalui twitter merupakan hal – hal yang bersifat fakta, persuasive bukan hanya kata – kata ‘rayuan gombal’ agar para followers memilih. 4. Memperhatikan kembali efisiensi dan intensitas postingan agar followers tidak menganggap hal tersebut sebgai sesuatu hal yang mengganggu atau spam dan pada akhirnya tujuan dari kampanye tidak tercapai. DAFTAR PUSTAKA boyd, d. m. (2007). Social network sites: Definition, history, and scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 11. Byrne, D. N. (2007). Public discourse, community concerns, and civic engagement: Exploring black social networking traditions on BlackPlanet.com. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 16. Grant, A. E. (2010). .Communication Technology Update and Fundamental. Boston: Focal Press . Johnson, T. J. (2007). Every blog has its day: Politically-interested Internet users' perceptions of blog credibility. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 6. Jones, S. K. (2009). Introduction to Communication Technologies: A Guide for Non-Engineers. Boca Raton, FL: CRC Press. Krug, G. (2005). Communication Technology and Cultural Change. London: Sage Publication. Lange, P. G. (2007). Publicly private and privately public: Social networking on YouTube. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 18. Liu, H. (2007). Social network profiles as taste performances. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 13. McLuhan, M. (1964). Understanding Media: The Extensions of Man. New York: McGraw-Hill. Mirabito, M. &. (2004). New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition,. UK: Focal Press. Pacey, A. (. (2000). The Culture of Technology. Cambrige: The MIT Press. Rogers, E. M. (2005). The Diffusion of Innovation. New York: Free Press. Ruben, B. D. (2006). Communication and Human Behavior. New York: Pearson. Sawyer, S. C. (2001). Using Information Technology. New York: McGraw-Hill Company. Shannon, C. E. (1957). The Mathematical Theory of Communication. Monograph B-1598. Straubhaar, J. L. (2012). Media Now: Understanding Media, Culture and Technology. 7th edition, Belmont: CA:Wadsworth. Watts, S. A. (2007). Evaluative feedback: Perspectives on media effects. . Journal of Computer-Mediated Communication,, 12(2) (Edisi Copas)
COMMENTS