Pemilihan Presiden 2014 baru saja digelar pada Rabu, 9 Juli 2014 lalu. Sebanyak 181.140.282 rakyat Indonesia memberikan hak pilihnya di 545.791 TPS. Rakyat Indonesia memilih siapa yang akan menjadi Presiden Ri ke-7. Di Pasangan Nomer urut 1 Prabowo-Hatta dan pasangan Nomer 2 Jokowi-JK yang tampil menjadi calon pemimpin Indonesia.
Namun, Pilpres kali ini berbeda dengan pilpres sebelumnya. Dua calon saling klaim memenangi Pilpres setelah muncul hasil dari sejumlah lembaga hitung cepat (Quick Count). Pasangan Jokowi-JK langsung mengeluarkan pernyataan kemenangan melalui Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri. Tak mau ketinggalan, pasangan Prabowo-Hatta juga mengumumkan pernyataan kemernangan selang beberapa jam.
Dua pasangan ini memiliki dasar dan berhak menyebut menang setelah keluar hasil perhitungan cepat lembaga Survei yang menurut masing-masing calon lembaga itu kredibel. Kubu Prabowo-Hatta seperti tak mau ketinggalan setelah rivalnya mengumumkan menang. Jadi Pilpres kali ini muncul dua pemenang. Istilah Piala Dunia pertarungan Pilpres kali ini boleh dibilang Draw.
Saya melihat pilpres kali ini kubu Jokowi-JK menang beberapa jam dari Kubu Prabowo-Hatta. Kalao boleh saya beri Skor 1-0 menang Jokowi-JK atas Prabowo. Karena, kubu Jokowi-JK lebih dulu mengumumkan menang yang kemudian disusul oleh Prabowo-Hatta. Meski pengumuman menang itu, suara masuk dalam tabulasi quick count belum 100 persen. Dan ketika Kubu Prabowo-Hatta mengumumkan kemenangan skor pun 1-1 untuk masing-masing calon. Ahh.. nggak ada masalah namanya juga hitung cepat. Boleh dibilang hitung cepat hanyalah untuk opini saja.
Berbekal hasil hitung cepat inilah, masing-masing calon mulai membangun opini dengan sejumlah media patner. Saat pilpres pun saya punya sikap yakni Ketika ingin melihat Prabowo-Hatta ini menang maka saya akan melihat TVone. Dan ketika saya ingin melihat Jokowi-JK menang maka saya akan melihat Metro TV. Sampai saat ini pun hasil hitung cepat masih nongol di kedua stasiun televisi milik Abu Rizal bakrie dan Surya Paloh.
Karena hasil hitung cepat ini tidak bisa dijadikan landasan untuk menentukan siapa The Next President. Selama perjalanan menuju hitung manual KPU, masing-masing calon saling mengcreat opini. Saya melihat untuk memperkuat hitung cepat itu, kubu Prabowo-Hatta mulai mengeluarkan hasil Real Count yang dilakukan oleh Tim Merah Putih. Apakah Real Count Prabowo-Hatta benar? ahh.. itu wallohu a'alam.. Pun demikian dengan kubu Jokowi-Jk juga melakukan hal yang sama.
Faktor penentu adalah 'Adu Pinalti' di rekap manual KPU. Karena apapun hasil dari rekap manual itulah yang akan menjadi penentu siapa The Next Presiden. Tentunya, rekap manual KPU ini berdasarkan form C1 di masing-masing TPS se-Indonesia. From C1 ini juga dimililiki oleh masing-masing calon. Tunggu 'adu pinalti' antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di KPU pada tanggal 22 Juli 2014 nanti. Adu Pinalti harus dilakukan tapi jangan sampai adu otot. Follow @cakbajoel
.jpg)
COMMENTS