Tiga orang hamba di dunia ini memiliki kegemaran dan kesukaan yang berbeda. Sebut saja Kang Jainul yang memiliki hobby penikmat tembakau. Hampir tembakau manapun pernah dia coba. Namun belum pernah terpuaskan.
Yang kedua Cak Manan. Pria ini sangat hobby dengan minuman-minuman keras. Hampir jenis minuman dari daerah dan negara manapun pernah dicobanya. Namun juga tidak pernah terpuaskan. Adalagi yang ketiga adalah Kang Juned. Pria ini bujang lapuk. Namun jangan salah bukan berarti kang Juned tidak laku bagi para kaum Hawa. Justru Kang Juned adalah penggemar wanita. Hampir PSK manapun pernah dia cicipi mulai dari kawasan lokalisasi hingga panti pijat. Lagi-lagi belum pernah terpuaskan.
Suatu ketika Kang Jainul, Cak Manan dan Kang Juned jalan-jalan di padang pasir. Entah kenapa tiba-tiba tiga orang ini berada di padang pasir perbatasan Negara Yaman. Saat berjalan, Kang Juned tiba-tiba tersandung sebuah lampu mirip dengan lampu ajaib milik Aladin. Kemungkinan itu memang benar milik Aladin yang tertinggal saat Travelling di padang pasir.
"Seperti lampu ajaib Aladin. Bisa jadi kalau digosok keluar jin-nya. Ayoo.. Digosok nul," kata Cak Manan kepada Kang Jainul yang melihat-lihat lampu mirip teko kecil itu. "Iyo.. Nul.. Nggak ada salahnya dicoba," timpal Kang Juned.
Kang Jainul spontan menuruti perkataan rekan-rekannya dengan menggosok lampu tersebut. Tiba-tiba mak bedundut keluarlah makhluk bertubuh hijau dengan kuncir satu di kepala yang setengah plontos itu. Di sekeliling tubuh makhluk itu dikelilingi asap berwarna hitam bercampur putih. Nampak terlihat seperti warna abu-abu.
"HA...haha..haha.. Terima kasih atas pertolongan tuan-tuan. Saya adalah Jin polker yang terperangkap dalam lampu itu. Karena tuan-tuan telah menolong saya. Maka saya akan mengabulkan permintaan tuan-tuan sekalian apapun itu," kata Jin Polker yang baru saja keluar dari lampu ajaib.
Ketiganya pun berembuk dan melontarkan permintaan kepada Jin Polker. Kang Jainul mendapat giliran pertama untuk menyampaikan permintaan. "Saya ingin berada dalam Gua selama 10 Tahun lengkap dengan makanan dan yang utama adalah rokok diseluruh dunia," pinta Kang Jainul.
"Gampang," kata Jin Polker dan spontan langsung "Cling" Kang Jainul menghilang dan berada dalam gua yang dimaksud beserta permintaanya. Kemudian yang kedua giliran Cak Manan. "Saya juga minta berada dalam Gua selama sepuluh tahun lengkap dengan makanan dan miniman dari penjuru dunia," kata Cak Manan.
"Gampang," kata Jin Polker. Spontan Cak Manan langsung menghilang dan berada dalam Gua lengkap dengan permintaannya. Mulai minuman dari Eropa, anggur hingga Amerika yang sangat mahal-mahal berada dalam Gua tersebut. Sekarang giliran Kang Juned. Kalian tentu sudah tahu apa yang diminta. Maka langusng Cling, Kang Juned berada dalam gua yang dipenuhi dengan makanan serta wanita-wanita cantik dari berbagai lokalisasi di dunia.
Kemudian Jin Polker menutup Pintu gua tersebut dan akan kembali 10 tahun mendatang untuk membesuk tiga majikan yang menolongnya.
10 tahun pun berlalu. Sesuai dengan perjanjian, Jin Polker kemudian membezuk tiga majikannya. Pertama yang disambangi adalah Kang Juned karena saat melontarkan permintaan adalah yang terakhir. Saat pintu Gua dibuka terlihat pria yang kurus kering. Jalan keluar pintu gua pun sempoyongan. Ini karena kang Juned harus melayani wanita-wanita PSK permintaanya. Hampir seluruh badannya tinggal tulang.
Kemudian, Jin Polker membezuk Cak Manan di Gua yang tak jauh dari tempat kang Juned. Saat pintu dibuka, ada pria aneh yakni terlihat perut yang membucit karena terlalu banyak menghabiskan minuman-minuman keras yang dimintanya itu. Bahkan, keluar dari mulut gua ini, Cak Manan terlihat sempoyongan karena masih mabuk.
Jin Polker pun membezuk majikannya yang ketiga yakni Kang Jainul di Gua Sebelah. Saat pintu Gua dibuka, Jin Polker terlihat kaget. Karena yang dilihatnya berbeda dengan dua majikannya. Kali ini yang terlihat seorang pria segar bugar namun raut mukanya nampak sedang marah-marah.
"Ada apa gerangan tuan nampak sehat namum terlihat marah-marah tidak seperti dua teman tuan," kata Jin Polker mengawali pembicaraan dengan majikannya.
"Kamu itu goblok. Bagaimana mungkin saya menghabiskan rokok yang kamu kasih itu. Saat rokoknya masih utuh tidak saya sentuh. Dasar Jin Goblok masak ngasih Rokok tidak dikasih korek," Kang Jainul terus mengomel.
"Ampun... Ampuunnnn.... Tuan.. Ampunnn," kata Jin Polker sembari menyadari kesalahannya.
COMMENTS